Basic Sea Survival : Panduan Lengkap Pelatihan Keselamatan di Laut

Basic Sea : Survival Panduan Lengkap Pelatihan Keselamatan di Laut

Apa Itu Basic Sea Survival?

Basic Sea Survival adalah pelatihan keselamatan di laut yang dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk bertahan hidup dalam situasi darurat di perairan.

Program ini umumnya wajib diikuti oleh pekerja offshore (perminyakan dan gas), awak kapal, nelayan profesional, dan personel yang bekerja di lingkungan maritim berisiko tinggi.

Tujuan utama pelatihan ini adalah memastikan setiap orang mampu:

  • Menggunakan peralatan keselamatan laut dengan benar.
  • Mengambil tindakan tepat saat kapal atau fasilitas lepas pantai menghadapi keadaan darurat.
  • Menjaga diri tetap aman hingga proses penyelamatan tiba.

 

Secara sederhana, Basic Sea Survival mengajarkan bagaimana seseorang dapat bertahan hidup dan menyelamatkan diri ketika terjadi insiden di laut, seperti kapal tenggelam, kebakaran di kapal, terjatuh ke laut (man overboard), cuaca buruk ekstrem, atau situasi evakuasi darurat. Namun, jika ditelaah lebih dalam, pelatihan ini bukan hanya soal teknik fisik, tetapi juga melatih manajemen emosi, pengambilan keputusan cepat, dan kerja sama tim di tengah kondisi penuh tekanan.

 

Latar Belakang & Pentingnya Pelatihan

Lingkungan laut adalah salah satu tempat kerja dan perjalanan yang memiliki tingkat risiko tinggi. Cuaca yang berubah secara tiba-tiba, ombak besar, arus kuat, kebocoran kapal, dan insiden teknis dapat terjadi kapan saja. Banyak kasus kecelakaan laut yang membuktikan bahwa kecepatan respon dan keterampilan bertahan hidup dapat menjadi perbedaan antara hidup dan mati.

Beberapa faktor mengapa pelatihan ini sangat penting:

  • Risiko alam: badai, ombak tinggi, arus deras.
  • Risiko teknis: kerusakan mesin, kebakaran, kebocoran kapal.
  • Risiko human error: kelalaian awak, kesalahan navigasi.
  • Jarak dari bantuan: pertolongan di laut sering memakan waktu lama karena lokasi yang terpencil.

 

Dengan mengikuti pelatihan Basic Sea Survival, peserta belajar cara memanfaatkan sumber daya yang ada di kapal atau di laut untuk tetap hidup sampai bantuan datang.

 

Manfaat Mengikuti Pelatihan Sea Survival

Mengikuti pelatihan ini memberikan banyak manfaat, terutama bagi mereka yang bekerja atau beraktivitas di laut:

  1. Keselamatan Kerja di Laut – Memahami risiko di laut dan cara menghindarinya.
  2. Kesiapan Darurat – Mampu menghadapi kebakaran kapal, tenggelam, atau cuaca ekstrem.
  3. Kepercayaan Diri – Meminimalkan kepanikan dan meningkatkan kemampuan mengambil keputusan di situasi krisis.
  4. Peningkatan Kompetensi – Menjadi nilai tambah dalam dunia kerja, khususnya di industri migas dan maritim.

 

  1. Siapa yang Wajib Mengikuti Pelatihan Ini?

Pelatihan Basic Sea Survival biasanya diwajibkan untuk:

  • Awak kapal niaga, tanker, kapal penumpang.
  • Pekerja migas lepas pantai (offshore oil & gas workers).
  • Nelayan dan kru kapal nelayan.
  • Personel militer dan SAR laut.
  • Kru kapal pesiar.
  • Awak kapal penelitian dan ekspedisi.

 

Namun, pelatihan ini juga direkomendasikan bagi wisatawan yang sering melakukan perjalanan laut jarak jauh atau petualangan seperti yacht dan sailing.

 

Materi Pelatihan Basic Sea Survival

Pelatihan ini biasanya mencakup kombinasi teori di kelas dan praktik langsung di lapangan atau kolam simulasi laut. Materinya meliputi:

  1. Pengetahuan Keselamatan Laut

Memahami potensi bahaya di laut, kondisi cuaca, arus, dan gelombang. Peserta juga diajarkan prosedur komunikasi darurat.

 

  1. Teknik Bertahan Hidup di Laut

Strategi mengapung, menghemat energi, dan menjaga suhu tubuh agar terhindar dari hipotermia.

 

  1. Penggunaan Peralatan Keselamatan

Cara mengenakan life jacket dengan benar, menaiki life raft, menggunakan EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon), dan signal flare.

 

  1. Pencegahan & Penanganan Hipotermia

Mengenali gejala awal, melakukan pemanasan tubuh, dan membantu korban yang mengalami penurunan suhu tubuh.

 

  1. Peralatan yang Digunakan dalam Sea Survival

 

Beberapa peralatan utama yang diperkenalkan dalam pelatihan antara lain:

  • Life Jacket (Jaket Pelampung) – Membantu mengapung dan menjaga posisi tubuh di air.
  • Life Raft (Sekoci) – Tempat perlindungan sementara di laut.
  • EPIRB – Perangkat sinyal darurat untuk memandu tim penyelamat.
  • Signal Flare – Sinyal visual untuk menarik perhatian kapal atau helikopter penyelamat.
  • Survival Kit – Berisi perlengkapan dasar seperti makanan darurat, air, senter, dan obat-obatan.

 

Tips Persiapan Mengikuti Pelatihan Sea Survival

Mengikuti pelatihan sea survival harus melakukan beberapa persiapan yang dibutuhkan seperti :

  1. Siapkan Kondisi Fisik – Pelatihan melibatkan aktivitas fisik di air, jadi penting menjaga stamina.
  2. Gunakan Pakaian yang Sesuai – Bawa pakaian ganti, handuk, dan perlengkapan pribadi.
  3. Fokus pada Materi – Perhatikan instruksi instruktur agar keterampilan yang dipelajari dapat diterapkan dengan benar.

 

Biaya dan Tempat Pelatihan Sea Survival di Indonesia

Kisaran biaya pelatihan Basic Sea Survival di Indonesia biasanya berada di rentang Rp 2.500.000 – Rp 8.000.000, tergantung jenis sertifikasi dan fasilitas yang diberikan saat pelatihan.

 

Durasi Pelatihan Basic Sea Survival

Pelatihan Basic Sea Survival umumnya memiliki durasi 1–2 hari.
Waktu ini dirancang untuk memberikan keseimbangan antara pemahaman teori dan praktik langsung di lapangan (terutama di kolam simulasi atau perairan terbuka).

 

Kesimpulan

Basic Sea Survival : Panduan Lengkap Pelatihan Keselamatan di Laut bukan hanya sekadar kursus formal yang harus diikuti oleh pekerja di industri maritim dan migas, tetapi merupakan investasi penting dalam keselamatan diri dan orang lain. Dunia kelautan penuh dengan potensi risiko yang tidak dapat diprediksi, mulai dari badai, gelombang tinggi, kebocoran kapal, hingga kecelakaan kerja di offshore platform. Tanpa persiapan yang memadai, risiko kehilangan nyawa akan jauh lebih tinggi.

Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga dilatih secara langsung menghadapi simulasi situasi darurat di laut. Keterampilan seperti menggunakan life jacket dan life raft, mengirim sinyal darurat dengan EPIRB dan flare, hingga bertahan hidup dalam suhu rendah, akan sangat berguna ketika kondisi darurat benar-benar terjadi.

Selain itu, memiliki sertifikasi resmi Basic Sea Survival atau BOSIET dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saing di dunia kerja. Banyak perusahaan internasional, khususnya di sektor minyak, gas, pelayaran, dan konstruksi offshore, menjadikan pelatihan ini sebagai syarat mutlak sebelum seseorang diizinkan bekerja di lapangan. Tidak kalah penting, pelatihan ini juga membangun mental tangguh. Dalam kondisi darurat di laut, kepanikan adalah musuh utama. Dengan latihan yang berulang dan terarah, peserta akan terbiasa mengambil keputusan cepat, bekerja sama dalam tim, dan mengelola stres dengan baik.

Bagi pekerja yang sering bepergian menggunakan kapal atau helikopter menuju fasilitas offshore, pelatihan ini adalah perlindungan diri terbaik. Bagi perusahaan, memastikan seluruh personel memiliki pelatihan ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan kepatuhan pada standar keselamatan kerja internasional.